KH Ma'ruf Amin: Pentingnya Kembali Membangun Gerakan Kiai dan Santri

Jumat, 03 Januari 2025

 KEDIRI - Tepat pada 1 Januari 2025, Wakil Presiden (Wapres) ke-13 Republik Indonesia RI, Prof Dr KH Ma'ruf Amin melakukan silaturahmi dengan masyayikh (para kiai) dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Ponpes Lirboyo dikenal dengan "pabrik kiai", karena telah banyak melahirkan kiai-kiai muda sejak puluhan tahun silam.

Ya, Pondok yang didirikan oleh KH Abdul Karim yang dikenal dengan Mbah Manab in, telah melahirkan para kiai yang tid


ak sekadar paham agama, juga siap berdakwah mengajak umat ke jalan yang benar dengan semangat nasionalisme dan kebangsaan.

Dalam paparannya di depan masyayikh dan santri Ponpes Lirboyo tersebut, KH Ma'ruf Amin menegaskan pentingnya gerakan persatuan dan kesatuan untuk kemaslahatan umat, bangsa, dan Negara; Ya lal wathan, hubbul wathan minal iman.

"Kita harus menyatukan gerakan, namanya gerakan kiai dan gerakan santri untuk kemaslahatan Negeri," tutur KH Ma'ruf Amin.

  Lebih lanjut, Mantan Ketum MUI menyampaikan bahwa saat ini kondisi para ulama dan kiai di Indonesia, sudah jalan masing-masing. Padahal, untuk membuat gerakan kiai dan santri, perlu adanya konektivitas yang terjalin.

"Saya hadir di sini, di tengah-tengah para kiai dan santri, untuk membangun kembali semangat kesatuan dan sentralitas kiai Indonesia," katanya.

Selain membangun konektivitas, tambahnya, para kiai dan santri juga perlu memiliki sikap tangguh dalam menghadapi era global.

Tujuannya, ungkap KH Ma’ruf Amin, agar ke depan tidak terpengaruh pada disrupsi maupun tantangan yang hadir silih berganti.

Maklum, saat ini dunia masuk di fase zamanul iltibas, zaman penuh kesamaran. Era post thruth. Yang bathil bisa jadi dianggap benar, yang benar didistorikan menjadi salah.

Dewan Syuro PKB ini berpandangan, bahwa ketangguhan kiai dan santri dalam menghadapi era distorsi, menjadi penting untuk menghindari dampak buruk dari setiap kesamaran yang bisa membawa pada kesesatan.

"Itulah sebabnya kita harus menyatukan gerakan. Namanya gerakan kiai, gerakan santri. Membangun kembali sentralisasi kiai yang hilang, dan menghidupkan kembali konektivitas antar kiai dengan silaturahmi,” urainya.

Dikatakan pula, bahwa Visierakan kiai dan santri ini, adalah untuk menyamakan visi dan mewarnai pembangunan bangsa dengan sibghah ilahiyyah, demi kemanusian yang adil dan beradab.*Imam Kusnin Ahmad*

0 komentar:

Posting Komentar

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP