Kisah Sunan Muria dan Resi
Rabu, 15 Februari 2017
Kisah Sunan Muria Menikah dengan Putri Ki Ageng Ngerang
Tangkap Penculik Istri Dirumah Seorang Resi
Sunan Muria seorang wali yang tinggal di puncak Gunung Muria. Ia memiliki istri yang sangat cantik.Putri dari Ki Ageng Ngerang. Kecantikan istrinya itu membuat banyak orang sakti ingin memiliki dan melakukan penculikan. Seperti apakah kisahnya. Berikut ini kisahnya.
Raden Umar Said adalah nama kecil Sunan Muria. Beliau adalah putra kandung Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Mempunyai saudara sekandung: Dewi Rukayah dan Dewi Sofiyah.Kewaliannya Sunan Kalijogo menurun kepada dirinya.
Beliau sering turun dari Gunung Muria untuk berdakwah. Oleh karena itu, setiap ada hajatan warga selalu mengundang. Saat itu Ki Ageng Ngerang merupakan tokoh yang cukup disegani akan mengadakan hajatan dengan mengundang Sunan Muria.
Sunan Muria menerima undangan dan menyanggupi untuk datang diacara hajatan Ki Ageng Ngerang. Hajatan itu semacam syukuran ulang tahun putrinya bernama Dewi Roroyono saat berusia 20 tahun. Harapannya menemukan jodoh laki-laki yang saleh. Khususnya tamu yang diundang.
Acara hajatan itu bukan hanya dihadiri Sunan Muria tetapi juga dihadiri para adipati dari kerajaan Demak Bintoro. Diantaranya Adipati Thapak Warak. Suasana hajatan itu sangat meriah. Karena yang hadir orang-orang terpandang.
Dalam acara tersebut Ki Ageng Ngerang sengaja menampilkan kedua putrinya Dewi Roroyono dan Dewi Pujiwati dihadapan seluruh undangan dengan bertindak sebagai seorang putri yang menghidangkan makanan.
Ketika kedua orang putri Ki Ageng Ngerang tampil dihadapan undangan dengan membawa makanan. Dewi Roroyono membuat para tamu terpesona akan kecantikan yang luar biasa. Ada yang ingin mendekat. Tapi sebagian lagi merasa takut dan sungkan.
Rupanya Adipati Thapak Warak tak mampu mengendalikan hawa nafsunya menyaksikan kecantikan Dewi Roroyono. Matanya melotot dan ingin mendekat. Karena sudah wataknya mudah tergoda dengan kecantikan seorang wanita.
Ketika Dewi Roroyono menghaturkan hidangan makanan. Tiba-tiba Adipati Thapak Warak menggoda sang Dewi Roroyono dengan rayuan gombal. Bahkan mencoba menyentuh tubuh Ki Ageng Ngerang. Hal tersebut membuat sang Putri terhina. Gelas minuman yang sedianya akan dihidangkan, siramkan ke Adipati yang kurang ajar itu. Suasana perjamuan menjadi heboh, semakin bertambah parah karena adipati Thapak Warak di tertawakan oleh undangan lain.
Kondisi itu membuat Adipati Thapak Warak malu. Diam-diam : ketika para tamu sudah pulang dan tuan rumah tidur. Karena kelelahan melakukan siasat penculikan dan berhasil.
Esok harinya rumah Ki Ageng Ngerang gempar. karena putrinya hilang diculik orang. Kemudian dengan kemarahannya membuat sayembara. barangsiapa saja yang dapat mengembalikan Dewi Roroyono, apabila dia laki-laki akan dinikahkan dengan putrinya, kalau perempuan akan diangkat sebagai saudara.
Tapi tawaran itu tidak ada yang berani. Sebab Adipati Thapak Warak orangnya cukup sakti dan hanya Sunan Muria yang berani menghadapi. Oleh karena itu, Ki Ageng Ngerang menemui Kapa dan Gentiri murid Sunan Muria yang terkenal sakti.
Kedua orang tersebut bersedia menangkap Adipati Thapak Warak tanpa minta imbalan. Cuma meminta imbalan jika berhasil, maka Dewi Roroyono akan diberikan kepada Sunan Muria sebagai istri. Selang beberapa hari usaha Kapa dan Gentiri berhasil mengambil Dewi Roroyono dirumah Adipati Thapak Warak. Saat itu pula diberikan kepada Sunan Giri untuk dijadikan istri.
Wiku Lodang
Entah setan apa yang masuk kedalam hati Kapa. Seminggu kemudian pikirannya berubah dan merasa menyesal memberikan putri cantik kepada Sunan Muria. Padahal sudah menjadi haknya untuk diperistri sendiri. Lagipula hasil usahanya sendiri.
Penyesalan itu akhirnya menimbulkan ingin menculik Dewi Roroyono dengan cara menyusup ke Gunung Muria. Tapi keburu ketahuan murid-murid Sunan Muria. Kemudian Kapa, yang mendengar kabar kematian adiknya marah dan langsunmg naik ke Gunung Muria. Saat itu Dewi Roroyono sendirian, karena sang Sunan sedang turun Gunung. Kembali. Kesempatan itu tidak disia-siakan. kemudian melakukan aksi penculikan dan dibawa ke kediaman Wiku Lodhang, yang tak lain adalah Resi
Tujuannya minta restu dan perlindungan. Tapi Wiku Lodhang malah mengecamnya. Apalagi ketika itu, biksu sedang menerima tamu yang tak lain adalah Sunan Muria sendiri. Terjadi cekcok, Kapa menyerang Sunan Muria, tapi serangan itu berbalik mengenai dirinya sendiri dan menyebabkannya tewas seketika. Wiku Lodhang hanya bisa mengurut dada menyaksikan pertikaian itu.
Sejak saat itulah Dewi Roroyono dibawa kembali ke Gunung Muria. Hal ini menjadikan Ki Ageng Ngerang merasa lega. Karena putrinya telah terselamatkan dari aksi penculikan. HUSNU MUFID
Read more...
Adu tenaga dalam dengan Pendekar Persaudaraan Silat Kemuning Bhakti Persada Maospati di Benteng Van Den Bosch Ngawi
Langganan:
Postingan (Atom)