KPU Tetapkan Ibin dan Elim sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Blitar Terpilih.Ini yang di Janjikan dalam 100 Hari Pertama
Sabtu, 08 Februari 2025
BLITAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar secara resmi menetapkan pasangan Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba seb
agai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar. KPU Kota Blitar menyerahkan hasil penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih di Pilkada Kota Blitar 2024, Jumat (7/2/2025) malam.
Sebelumnya, pada Kamis (6/2/2025) malam, penetapan itu dilakukan dalam rapat pleno yang berlangsung secara daring. Rapat pleno dimulai pukul 22.00 WIB dan dihadiri oleh anggota KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta perwakilan partai politik yang mengusung pasangan calon.
Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Teknis, Hernawan Miftakhul Khabib mengatakan penetapan pasangan calon terpilih berdasarkan PKPU Nomor 18 Tahun 2024. Dalam PKPU itu menyebutkan, KPU kabupaten/kota yang berdampak gugatan bisa melakukan penetapan tiga hari pasca putusan MK.
Penetapan pasangan calon terpilih ini juga mengacu Surat Dinas KPU Nomor 232, di mana KPU melaksanakan penetapan tiga hari setelah putusan MK pada 5 Februari 2025.
"Hanya saja kami memang diperintahkan oleh KPU RI untuk segera melakukan penetapan yang akhirnya pada 6 Februari 2025 dilakukan penetapan secara daring. Kemarin Jumat, kami menyerahkan SK KPU Kota Blitar berkaitan penetapan pasangan calon terpilih," jelas Khabib pada media (8/2/2025).
Penetapan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan yang diajukan pasangan Bambang Riyanto-Bayu Setyo Kuncoro dalam sidang putusan yang berlangsung pada 5 Februari 2025. MK menyatakan bahwa permohonan sengketa tersebut melewati tenggat waktu yang ditentukan oleh undang-undang.
Wali Kota Blitar terpilih, Syauqul Muhibbin mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Kota Blitar.
" Proses panjang pemilu kemarin sangat berat dan melelahkan. Kami yakin pemilih warga Kota Blitar yang berdaulat-lah yang menentukan pilihan. Allah SWT yang menakdirkan. Saya yakin itu, dan Alhamdulillah terjawab pilihan warga Kota Blitar disahkan KPU," ujar Syauqul Muhibbin yang juga Wasekjen GP PP Ansor itu.
Mas Ibin panggilan akrab walikota terpilih,menyatakan akan melakukan reorganisasi pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dalam 100 hari pertama dalam kinerjanya.
*Fokus pada Pelayanan Umum*
Ibin menyatakan bahwa prioritas utama pemerintahannya adalah meningkatkan pelayanan umum, terutama di sektor-sektor yang langsung bersinggungan dengan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum.
“Kota Blitar adalah kota tengah yang mengandalkan jasa. Oleh karena itu, pelayanan publik harus menjadi fokus utama,” ujarnya.
Terkait program makan bergizi gratis untuk siswa, Mas Ibin menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. “Kami akan cek teknisnya bagaimana, yang jelas, program ini melibatkan 50 ribu siswa, sehingga kami ingin pelaksanaannya rapi, menunya bergizi, dan bisa maksimal untuk penambahan gizi bagi siswa-siswi,” jelasnya.
*Tim Transisi dan Persiapan Pasca-Pelantikan*
Meskipun belum membentuk Tim Transisi secara resmi, Mas Ibin mengaku telah mempersiapkan langkah-langkah percepatan pembangunan.
“Saat ini kami masih menghormati eksistensi Walikota dan jajaran saat ini. Namun, kami sudah merencanakan percepatan pembangunan. Setelah pelantikan, kami akan langsung bekerja sesuai program prioritas, terutama perbaikan pelayanan di semua lini,” tegasnya.
Ibin menegaskan kembali pentingnya reorganisasi pejabat untuk menciptakan aparatur pemerintah yang dinamis dan responsif. “Penataan pejabat pasti akan dilakukan dalam 100 hari kerja ini. Ini langkah penting untuk memastikan pelayanan publik bisa lebih baik,” pungkas Ibin.
Dengan komitmen dan rencana yang telah disusun, warga Kota Blitar berharap kepemimpinan Syaugul Muhibbin dan Elim Tyu Samba dapat membawa perubahan positif bagi kemajuan kota mereka.
Seperti diketahui, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Blitar 2024, pasangan Ibin-Elim berhasil unggul dengan perolehan 49.674 suara. Atau 51,18 persen dari total suara sah. Sementara pasangan Bambang-Bayu hanya memperoleh 43.543 suara atau 44,18 persen. Adapun jumlah suara tidak sah tercatat sebanyak 3.150 suara atau 3,27 persen.*Imam Kusnin Ahmad*
0 komentar:
Posting Komentar